Pembagian sembako lansia Garut

Pembagian sembako lansia Garut

Garut, 24 Mei 2017

Oleh relawan Lia Ismi Farissa dan teman-teman.

Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan lancar
“MAPAG BAGJA BAROKAH RAMADHAN”
Entah saya harus menulis apa yang jelas hampir semua relawan dibuat baper dengan kegiatan hari ini😢 awalnya bagi nasi para lansia dhuafa bersemangat mengantri lalu makan bersama. Setelah selesai mulai lah dibagi sembako dan yang menerima mulai menangis satu persatu. Keluar do’a do’a indah untuk para donatur, untuk kami dan semua nya mengalir begitu saja….semoga Allah mengijabah do’a do’a mereka. Mereka yang bisa punya bekal untuk menyambut Ramadhan ya Allah😢😢😢
Terimaksih #IndahnyaSedekahNederland atas kado untuk dhuafa😊
Terimakasih para dermawan yg telah menitipkan rezekinya untuk berbagi nasi hari ini.
Jazakumullah khoiron katsiron dan semoga Allah mendengar do’a mereka yg berbahagia hari ini utk para donatur semua.
Hatur nuhun hatur nuhun……😢😢😢😢 pas mau pulang semua bersalaman dan memeluk erat sambil pada nangis…..ya Allah 😢😢😢

 

 

Mbah Icih

Mbah Icih

Mbah icih seorang lansia yangg hidup sebatang kara di link Lipatik Desa Tegal Sari Kec. Wulantaka Kab. Serang Banten.
Kegiatan sehari-hari beliau di mulai dengan mengunjungi pasar Ciraus untuk menjual daun sirih dan yang lainya, tetapi karena kurangnya peminat akhirnya mbah berhenti berjualan. Untuk makan sehari-harinya mbah mencari sayuran dan ikan yang berjatuhan yang sudah tak diambil penjualnya lalu mbah pungut untuk ia masak di rumah. Bila hasil pungutanya banyak mbah jual ke tetangga dengan menukarnya dengan beras untuk makannya.
Saat kita datang mbah lansung menangis, terlihat dari raut mukanya seakan ia kehilangan sesuatu dan ketika ditanya mbah menjawab bahwa ia kehilangan kalung emasnya.
Dulu mbah beli kalung dari hasil pemberian orang-orang untuk persiapan jika mbah meninggal nanti. Karena kehilangan kalungnya mbah melamun bahkan mbah sudah sangat sulit untuk diajak komunikasi. Selain itu pendengaranya sudah sangat terganggu sehingga kami harus berbicara ekstra keras agar bisa berkomunikasi dengan mbah Icih.
Bagi sahabat yang ingin mengunjungi mbah silahkan datang langsung ke alamat di atas, mari kita tunjukkan kepedulian kita karena kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi, selagi masih diberi kesempatan mari kita tunjukkan bahwa kita peduli.

 

Mbah Sinan

Mbah Sinan

Mbah Sinan lansia buta yang hidup bersama istrinya mbah Rafah dan tinggal di Kp. Jambu Alas Desa Bumi Jaya Kec. Ciruas Kab. Serang Banten. Dulu mbah tinggal di sebuah gubuk reot yang sering kebanjiran jika hujan tiba.
Sekarng alhamdulilah berkat komunitas
#Relawan_sosial_peduli_kemanusiaan bersama komunitas lainya ahirnya mbah bisa memiliki rumah baru yang layak huni.
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah peduli sama mbah semoga Allah memabalas kebaikan hati semuanya aamiin YRA. . .

Mbah Ratih

Mbah Ratih

Mbah Ratih seorang lansia yang masih berjuang dan berusaha di masa senjanya. Beliau membuat dan menjual sarung bantal yang ia buat dari kain-kain bekas dari pemberian orang-orang yang ada di sekitarnya lalu mbah sulap menjadi sarung bantal untuk ia jual keliling kampung, dan betapa bahagia nya mbah saat menerima rezeki ini.
Mbah bilang bahwa mbah baru saja menjual cincin emasnya yang ia beli dari hasil jual sarung bantal juga pemberian orang-orang yang selama ini peduli denganya untuk membeli beras dan keperluan sehari-harinya
Mbah cerita kalau mbah sudah tidak punya beras dan sudah 3 hari mbah mengutang beras ke tetangganya untuk makan ia dan cucu cicitnya. Ini dikarenakan sarung bantalnya belum ada yang membeli lagi.
Jika sahabat ingin membeli sarung bantal buatan mbah Ratih bisa hubungi saya ya Mamih Adit harga sarung bantal 1 pcs nya hanya Rp.10.000,00 saja yang tinggal di sekitar Ciruas bisa Cod ya dan yang luar daerah harga Rp.10.000,00 belum termasuk ongkir.
Silahkan di order karena membeli adalah peduli

Mbah Salmi

Mbah Salmi

Mbah Salmi lansia yang hidup sebatang kara di gubuknya yang menempel di rumah keponakanya.
Beliau tinggal di Kp Rangkas Desa Tegal Maja Kec. Keragilan Kab. Serang Banten
Sehari-hari mbah berjualan sayuran yang ia ambil dari warung yang berada di dekat rumahnya lalu ia jual dengan berkeliling kampung dengan keuntungan 500 hingga 300 perak untuk setiap sayuran yang ia jual.
Semua itu mbah lakukan demi bertahan hidup meski hidup sebatang kara, mbah tidak mau minta-minta dan merepotkan orang lain ataupun saudaranya, sebisa mungkin mbah berusaha berjuang sendiri demi menyambung hidupnya.
Pas kita datang kondisi mbah sedang sakit. Mbah sedang tertidur di dalam gubuknya.
Meski mbah miskin toh masih ada saja orang yang jahat sama mbah yang mengambil yang bukan haknya.
Mbah Salmi sedang berduka karena uang yang ia kumpulkan sebesar Rp 600.000,00 diambil orang yang tega mengambilnya saat mbah sedang berjualan di luar rumah. Orang itu masuk ke gubuknya dan mengambil uangnya. Meski mbah sedih tapi mbah berusaha ikhlas, kata mbah “mungkin orang itu lebih butuh uang itu dari pada mbah, mbah mah cukup Rp 5000,00 sehari. Yang penting ada beras makan mah bisa sama apa saja , kalau yang sudah hilang biarlah ini emang kesalahan mbah karena gubuknya tidak pernah mbah kunci jika mbah berjualan jadi ada orang masuk dan mengambil uangnya”
Yang sabar ya mbah, semoga Allah akan mengganti lebih dari uang yang sudah hilang itu.

Abah Maslah

Abah Maslah

Oleh relawan Teh Lia

Assalaamualaikum…

Abah Maslah dari Garut (part I: 11 Mei 2017)

Abah Maslah adalah penjual belalang untuk makanan burung yang dijual Rp 5000 per belalang. Per hari kadang-kadang hanya laku 2-3, kadang tidak laku sama sekali 😢
Abah tinggal bersama dua cucunya yang sudah yatim (putra abah sudah meninggal)
Ibu mereka kerja di tukang ayam, tetapi sudah 2 bulan ini tidak digaji.
Cucu-cucu si abah adalah siswa SD dan SMP.

Kemarin untuk pertama kalinya, si abah menerima bantuan sembako dari Indahnya Sedekah Nederland… Alhamdulillah si abah senang sekali…

Insya Allah besok cucu-cucunya akan diajak belanja membeli kepentingan sekolah seperti, seragam, sepatu, tas, buku tulis dan baju lebaran..

Jadi ceritanya masih bersambung yah bapak-bapak dan ibu-ibu.
Semoga amalan kita di bulan sya’ban ini diterima oleh Allah SWT.. Amiin

Assalaamualaikum

Abah Maslah (part II: 12 Mei 2017)

Supriatna dan Samsul hilal anak yatim,  cucu2 nya si abah maslah ( Abah penjual belalang dari Garut)

Alhamdulillah, hari ini kita sdh diberi kesempatan utk membahagiakan 2 anak yatim ini. Saya sudah mengajak mereka belanja, mereka boleh memilih sendiri sepatu, baju dan keperluan sekolah mereka.

Si Abah sangat bahagia sekali,
Hatur nuhun pisaaaan kata si abah..

Terima kasih utk sedekahnya bapak-bapak dan ibu-ibu semua…

Sedikit bagi kita, banyak artinya utk mereka.

Mbah Amad (Aki) – Majalengka

Mbah Amad (Aki) – Majalengka

Mbah Amad (79 tahun) atau juga dikenal sebagai Aki, tinggal di kecamatan Palasah, Majalengka. Beliau bermata pencaharian sebagai penjual opak. Mbah setua itu, tiap hari harus angkat bakul jualan seberat 20-30 kg .

Biasanya mbah Amad mulai berangkat jualan sekitar jam 24.00 – 01.00 WIB dan berjalan kaki ke Tanah Kusir.

Mbah Amad tinggal dengan lima orang temannya, dan dari teman-temannya itu beliau yang paling tua. Kondisi rumah mbah tidak layak, beliau tidur diatas kardus.

Alhamdulillah Stichting Indahnya Sedekah Nederland dapat ikut membantu Mbah Amad dengan memberi uang Rp.. 250.000, insyaaAllah kami dapat membantu Mbah selanjutnya.

 

 

 

Mak Wasi – Garut

Mak Wasi – Garut

Beliau adalah mak Wasi tinggal sebatang kara dalam kondisi tidak melihat 😣 Penyakit mata beliau semenjak beliau umur 2 tahun, matanya diluar sampai usia 7 tahun lalu dibawa ke pengobatan tradisional dari usia 2 sampai 7 tahun. Kalau beliau mau duduk saja harus tengadah takut matanya jatuh katanya.😣😣😣 Dari usia 2 tahun ada ada cacing di ujung mata emak (saya ga bisa bayangin😣) karena dulu kondisi keluarga emak kurang mampu jadi dibawa lah ke pengobatan tradisional sampai mata mak bisa masuk ke dalam.
Sekarang dengan segala keterbatasannya beliau masih bisa memasak sendiri, Alhamdulillah kadang untuk makan beliau dikasih para tetangga. Beliau sudah hafal jalan ke mesjid….untuk sekedar sholat dan pengajian (hebat yah si emak ini…)
Setiap malam beliau kedinginan….karena bilik rumahnya bolong bolong…..
Setelah beliau diberi sembako saja beliau sampai nangis terus saking bahagianya….

insyaAllah beliau diberikanNya yang terbaik dan semoga beliau dapat kami tolong dengan sembako rutin.

Sumber: ibu Lia Ismi Farissa

Pak Subari – Bali

Pak Subari – Bali

Assalaamualaikum,
Alhamdulillah, Indahnya Sedekah Nederland sudah mempunyai relawan di Bali, yaitu pak Novan. Lewat pak Novan alhamdulillah kita sudah bisa bersedekah untuk pak Subari.

=====

Pak Subari.
Penjual cobek Denpasar – Bali

Ini pak Subari asal Kebumen, 82thn pekerjaannya menjual cobek (cowet) di Den pasar Bali. Istri dan 6 anaknya dikampung. Di Denpasar pak Subari kost kamar yang sederhana Rp 150 ribu per bulan. Penghasilannya tidak tentu, kadang tidak ada sama sekali. Kasihan sekali, kebayang betapa beratnya memikul cobek2..😣…
Untuk makan sehari-hari pak Subari selalu beli makanan jadi. Rp 500 ribu sudah kita sedekahkan, katanya akan dipakai untuk ongkos pulang kampung pas Mauludan nanti.

Ketika pak Novan datang ketempat kostnya, ternyata di tempat kost nya itu masih ada 8 orang kakek-kakek yang senasib seperti pak Subari. Kebanyakan mereka merantau ke Bali jauh dari keluarga di kampung.
Insya Allah untuk mereka pun kita akan bersedekah… laporannya akan segera menyusul.

Terima kasih untuk sedekahnya ibu-ibu dan bapak-bapak..